Thursday, July 11, 2013

Gimana sih Ilmu Kimia Nongol ke Dunia?

Sesungguhnya...sejak hari pertama dunia ini mulai dicipta Allah reaksi kimia sudah berlangsung dengan dahsyatnya.
Tapi siapa juga yang mikirin? Tapi emang Subhanallah, yang namanya manusia tuh dibekali ga' cuman otak (yang juga dimiliki bin Atang) tapi juga kemampuan berfikir, maka dah lamaa banget, ada aja manusia yang heran trus renung merenung mengapa begini? Mengapa begitu? Mengapa umbi yang mentah ga' enak dimakan tapi klo dah di bakar enak dimakan juga harumm? Mengapa buah yang disimpan lama rasanya berubah? Teruuus dengan ratusan, ribuan bahkan jutaan pertanyaan lain.
Tujuannya sih emang buat kepentingan manusia sendiri. Kaya orang-orang mesir kuno yang hidup sekitar 3500 SM (kalo sekarang tahun2010, maka kita mundur dulu 2010 tahun ke tahun 0, trus mundur lagi 3500 tahun, jadi kejadiannya sekitar ............tahun yang lalu, hitung sendiri ya'). Ketika si bos yang diidolakan banget oleh mereka Game over, mereka mikir gimana caranya agar si bos tetap bisa hadir di antara mereka, meski cuman bodinya doang. Ngeri nga' seh. So dikenallah teknik pengawetan mayat. Gimana, pengen juga ntar kalo kucing kesayangan kamu ji'un diawetin juga? Hehe.
Saat itu juga mereka dah mahir bikin anggur dari buah yang kini dikenal dengan istilah fermentasi. Nah lo, orang Mesir kuono aja gaul ama ilmu kimia, kok kita-kita alergi? Ga' banget deh. 
Trus teori-teori awal kimia mulai dicetuskan, meski belum didasarkan pada eksperimen ilmiah. Demokritus misalnya. Datu yang hidup di abad ke-4 SM ini pernah ngomong kalo benda-benda itu, apaa aja, kaya' batu, air, besi, batang pohon, tempe (emang dah ada tempe jaman segitu, eh), kalo tega dibelah-belah, trus dibelah, belah lagi, truuus sampai ntar ketemu bagian yang suanggaat keciiil yang ga' bakalan bisa dibelah lagi, nah itulah yang disebut oleh Mbah Demokritus sebagai atom. Katanya sih dari kata : a yang artinya tidak dan tomos yang artinya ga' bisa dibagi. So, kalo kamu punya temen yang uang jajannya ga' pernah dipake buat nraktir kamu, itulah uang saku atom, kali.Ga mau dibagi-bagi. Hehe.

Istilah kimia sendiri dipopulerkan oleh seorang ulama yang sekaligus ilmuan Islam, Jabir Ibnu Hayyan (700-778 M) . Bahasa Arab Al-Kimia bisa berarti perubahan materi. Dikisaran tahun 500- 1600 M itu, ahli-ahli kimia Arab dan Persia sudah melakukan berbagai sintesis (pembuatan) zat-zat yang baru, seperti asam sulfat, asam iodida, asam nitrat, alkohol, arsen dan zink. Cool ga tuh?

Setelah terjalinnya komunikasi keilmuan orang-orang Eropa dengan dunia Islam, pada abad ke-18, muncul istilah kimia modern yang lebih konsen mengembangkan ilmu kimia dari sisi teoritis dan praktis serta didukung oleh berbagai eksperimen. Dipelopori oleh ahli kimia Perancis Antoine Laurent Lavoisier (tahun 1743-1794), doi bilang kalo massa zat-zat yang kita reaksi in itu, ga ' bertambah juga ga' berkurang .
Bayangin gini, kalo kita bakar sekilo uang kertas ratusan ribu yang memerlukan sekilo oksigen (uang + oksigen =2 kilo), maka setelah apinya padam, hasil pembakaran tetap dua kilo. Ga' percaya? Cobain deh. Syaratnya, semua abu hasil pembakaran, juga semua asap/gas yang muncul ikut ditimbang. Tapi daripada bakar uang mending bakar jagung deh, nyam nyam...

Trus tahun 1803, seorang seleb kimia, John Dalton yang sejak balita udah pinter ngomong bahasa Inggris (hehe, doi kan emang orang Inggris asli) mengajukan teori atom untuk pertama kalinya. Nah selanjutnya terus deh ilmu kimia berkembang pesat, dikaji oleh ratusan juta orang di dunia demi memenuhi kebutuhan manusia akan kemudahan, kenyamanan, kesehatan, keindahan, serta seabrek-abrek manfaat lain.
Gimana, kamu,  berminat jadi seleb kimia?

No comments:

Post a Comment